Karya Fitri Yani
Aku akan pergih
menuju malam
meski senja belum tunai
hujan belum usai
dan aroma tubuhku
masih melekat
di ambang pintu
Telah lama aku ingin pergih
agar tak jatuh cinta padamu
perempuan bermata sayu
yang begitu setia manatap senja
di beranda
Jika perjumpaan
sama dengan minum anggur
kita hanya mabuk
saat meneguknya
dan tak tahu
mesti pergih atau kembali
Namun perjumpaan
memiliki bahasa tersendiri
untuk dimaknai atau dilupakan
Musim berganti, cuaca pun berubah
selalu ada yang datang
saat kau kehilangan
aroma tubuhku di ambang pintu
Percayalah
semua berjalan
seperti lingkaran
dengan begitu sekali waktu
Aku akan kembali
membangkitkan ingatan - ingatan
yang tak sempat kau rawat
hingga senja tunai
dan hujan usai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar