Karya Iswadi Pratama
Sayang kita tak pernah sempat
Menyisakan sebuah ciuman
Untuk seluruh cerita yang entah
Mesti disesali atau dicatat
Tahu - Tahu pagi sudah merapat
Kau mesti berangkat dan aku merapihkan
Bangkai kenangan yang tak boleh dirawat
Lantaran terlanjur laknat
Dan inilah saat yang paling gawat
Memandang kau di muka pintu
Merapikan dan menyusun semacam
Kalimat perpisahan lalu tersenyum
( agar kita nampak bahagia )
Setelah itu punggung mu akan menjauh
Sedang aku berpura - pura sibuk
Seolah ada yang harus segera ku selesai kan
Selain menunggu peristiwa ini berulang
Dan nanti , kalau kebetulan kita bertemu
Dan merasa percuma , sudah kusiapkan bisikan untukmu
"Kita hanyalah sebuah kemungkinan
Dan kenyataan yangbelum seluruhnya terjadi"
Percayalah , kalimat nyinyir itu
Akan membuat kita punya alasan
Untuk sekedar melupakan
Pahitnya menanggung ingatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar